Analisa anggaran usaha Anda Cara Mudah Menyusun dan Mengevaluasi Anggaran |
Harga emas
jatuh selama bulan April. Notulen dari pertemuan FOMC telah menjadi pemicu dari
kejatuhan tertajam dalam harga bullion dalam satu hari di dekade baru-baru ini.
Peningkatan dalam votalitas harga emas dalam minggu-minggu terakhir ini telah
menjadi alasan bagi CME untuk menaikkan margin untuk emas sampai 19% pada
tanggal 15 April.
Taktik menaikkan margin ini telah dilakukan pada waktu yang lampau termasuk pada tahun 2011 ketika emas meningkat dengan tajam. Keputusan pada waktu itu menarik turun harga dari emas sebagaimana juga halnya dengan kejadian tanggal 15 April. Faktor yang memberikan kontribusi lainnya adalah laporan dari Goldman Sachs tentang emas dan perlambatan dalam pertumbuhan di Cina-diantara negara-negara yang memimpin dalam mengimpor emas.Bahkan kenaikan dalam jumlah peredaran uang AS, sebagian disebabkan karena program QE3 dari FOMC, nampaknya tidak menolong membuat rally harga emas.
Taktik menaikkan margin ini telah dilakukan pada waktu yang lampau termasuk pada tahun 2011 ketika emas meningkat dengan tajam. Keputusan pada waktu itu menarik turun harga dari emas sebagaimana juga halnya dengan kejadian tanggal 15 April. Faktor yang memberikan kontribusi lainnya adalah laporan dari Goldman Sachs tentang emas dan perlambatan dalam pertumbuhan di Cina-diantara negara-negara yang memimpin dalam mengimpor emas.Bahkan kenaikan dalam jumlah peredaran uang AS, sebagian disebabkan karena program QE3 dari FOMC, nampaknya tidak menolong membuat rally harga emas.
Apakah emas akan terus turun selama bulan Mei?
Jika ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda perlambatan ekonomi, ini akan mengerem penurunan harga emas. Di Eropa, pemulihan matauang Euro baru-baru ini juga telah mengerem kejatuhan harga metal berharga. Jika Euro dan matauang utama lainnya mengalami penurunan terhadap USD, hal ini juga bisa menekan harga emas. Naiknya permintaan atas investasi safe haven seperti “treasuries bills” AS tidak menolong untuk mengangkat harga metal berharga ini.
Kelihatannya seakan-akan emas telah kehilangan posisi mereka sebagai tempat safe haven. Penurunan yang berlangsung terus menerus dalam jumlah emas yang dipegang oleh GLD ETF bisa menunjukkan permintaan untutk emas sebagai sarana investasi terus mengalami penurunan. Sebaliknya, apresiasi nilai Rupee India kemungkinan akan menaikkan permintaan untuk emas di negara ini. Hal ini mengandung arti bahwa sementara permintaan untuk emas sebagai alat investasi turun, permintaan fisik emas tetap kuat. Kesimpulannya, emas akan terus mengalami penurunan sepanjang bulan Mei 2013.
Beberapa faktor lain yang kemungkinan akan menekan harga emas selama bulan Mei adalah:
Beberapa laporan AS menunjukkan pertumbuhan di pasar perumahan: Penjualan rumah baru naik di bulan Maret; rumah baru naik sampai 7% di bulan Maret. Laporan ini kemungkinan akan menarik turun harga-harga metal.Penurunan di dalam tingkat pertumbuhan dari sektor manufaktur di Cina dan AS juga bisa menurunkan harga-harga komoditi.Penurunan di dalam klaim pengangguran dari AS selama minggu terakhir dari April dan minggu pertama Mei baru-baru ini juga bisa menjadi salah satu faktor penurunan harga emas.Depresiasi beberapa matauang lainnya terhadap dolar AS seperti Aussie Dolar dan Yen Jepang selama bulan April bisa menekan harga emasKeputusan CME untuk menaikkan margin deposit di kontrak emas sampai hampir 20%.(Mindo Sianipar/VBN)
Data ekonomi global kuartal pertama 2013
yang bermunculan, pekan ini, menekan harga komoditas, termasuk emas. Harga
logam mulia ini turun dalam lima hari berturut-turut. Harga emas untuk
pengiriman Juni 2013 di Commodity Exchange (Comex) sampai dengan Rabu
(15/5/2013) pukul 18.20 WIB, mencapai 1.407,10 dollar AS per troy ounce. Harga
emas anjlok 4,52 persen dalam lima hari terakhir.
Mencermati penurunan harga emas tersebut, Ibrahim, analis
Harvest International Futures mengatakan, bagi para investor yang mau melakukan
pembelian emas fisik untuk bersiap-siap melakukan aksi beli. Pasalnya
kemungkinan besar harga emas masih akan turun lagi dan menyentuh level terendah
di bulan Mei di kisaran 1.353 dollar AS per troy ounce. “Minggu depan akan
bagus untuk para investor membeli emas,” kata Ibrahim.
Ibrahim mengingatkan para investor untuk tidak terburu
nafsu membeli emas secara besar-besaran. Pasalnya, harga emas pada tahun ini masih
berpotensi untuk turun ke level lebih rendah lagi. Ia memprediksi, harga emas
bahkan bisa lebih rendah dari penurunan tajam pada pertengahan April lalu.
Ibrahim meramal, harga emas akan turun lagi pada kuartal
III tahun ini. Perkiraan ini didasarkan pada membaiknya prospek pemulihan
ekonomi Amerika Serikat (AS) yang memicu bank sentral AS, Federal Reserve,
untuk mempercepat penghentian program stimulus moneter. Penghentian program
akan menyeret harga emas tembus di level 1.200 dollar AS per troy ounce.
Analis Philip Futures Indonesia Juni Sutikno berpendapat
lain. Menurutnya, penurunan tajam harga emas tidak akan terulang lagi di tahun
ini. Dus, investor yang mau berinvestasi emas dalam jangka waktu lama, jangan
kehilangan momentum untuk membeli emas saat harga sedang turun, seperti
sekarang ini.
Menurut
perhitungannya, harga emas dunia akan naik kembali ke kisaran 1.400 dollar
AS-1.500 dollar AS seiring meningkatnya permintaan emas fisik dunia. Juni
memperkirakan, harga emas di dalam negeri juga akan kembali naik di kisaran Rp
550.000- Rp 600.000 per gram sampai dengan akhir tahun nanti.
Sumber :
Indonesia
Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Tags
:
News