Analisa anggaran usaha Anda Cara Mudah Menyusun dan Mengevaluasi Anggaran |
Biaya modal (COC) merupakan biaya yang harus
dikeluarkan atau dibayar oleh perusahaan untuk mendapatkan modal yang
diguna-kan untuk investasi perusahaan.
Modal :
1. Hutang Obligasi.
2.Saham
Preferen.
3.Saham
Biasa.
4.Laba
ditahan.
Konsep biaya modal penting
dalam pembelanjaan perusahaan, karena dapat dipakai untuk menentukan besarnya
biaya yang secara riil harus ditanggung oleh perusahan untuk memperoleh modal
dari berbagai sumber.
Konsep perhitungan biaya modal
dapat dilakukan dengan menggunakan konsep rata-rata tertimbang (wacc) dari
keseluru-han modal yang digunakan didalam perusahaan.
WACC sifatnya
“explicit”, sama dengan “discount rate” yang dapat menjadikan PV
dari modal neto
yang diterima perusahaan sama dengan PV dari semua biaya yang harus dibayarkan karena penggunaan modal tersebut.
yang diterima perusahaan sama dengan PV dari semua biaya yang harus dibayarkan karena penggunaan modal tersebut.
Biaya yang harus dibayar :
1.Pembayaran Bunga.
2.Pembayaran dividen.
3.Pembayaran angsuran pokok pinjaman
atau “principal”.
Biaya modal dapat diukur dengan “rate
of return” minimum dari investasi baru yang dikeluarkan perusahaan, dengan
asumsi bahwa tingkat risiko dari investasi baru sama dengan risiko dari aktiva
yang dimiliki saat ini.
BIAYA MODAL SECARA INDIVIDUAL.
Biaya Modal dari Hutang
Perniagaan.
Biaya modal ini bersifat explicit,
karena perusahaan gagal mem-bayar pada tepat waktu, sehingga kehilangan
kesempatan untuk mendapatkan discount.
Cash Discount
Cod
= ------------------ x
100%
Average Payable
Cod After Tax = (Cod before
tax)(1-t).
Biaya Modal dari Hutang Wesel.
Dalam hutang wesel bunga dibayar
dimuka, dengan memotong jumlah yang akan diterima.
Interest
Payment
Cod
= -------------------------------------- x
100%
Nominal Wesel – Interest Payment
Cod After Tax = (Cod before
tax)(1-tax).
Biaya Modal dari Hutang Jangka
Pendek.
Hutang jangka pendek dikeluarkan
oleh bank, disebut kredit bank, jangka waktu pinjaman paling lama satu tahun.
Biasanya bank me-motong bunganya didepan, plus premi asuransi, sehingga jumlah
yang diterima dibawah nilai nominal hutangnya.
Interest Payment + Premi Asuransi
Cod
= ------------------------------------- x 100%
Nilai Nominal Hutang – (IP + PA)
Cod After Tax = (Cod before
tax)(1-tax).
Biaya Hutang dari Obligasi.
Dapat dihitung dengan dua cara,
yaitu dengan rumus pendek
atau Short Cut Formula, dan dengan Metode Accurate (menggunakan table Present
Value).
Short Cut Formula : (before
tax)
F
– P
C + ---------- dimana
:
N C
= Annual Int. Payment.
YTM
= --------------------- x 100% F
= Value of Bond.
P + F P
= Market Price of Bond.
------------------------------ N
= Period.
2
Metode Accurate.
Metode ini diselesaikan dengan
trial and error, menggunakan tabel PV kemudian diinterpolasi.
Interpolasi :
Selisih Selisih PV of Int. Selisih
PV of Interest dengan
Bunga & NV of Bond PV
of Market Value of Bond
Bunga I PV of Int. & VB I PV
of Interest & VB I
Bunga II PV of Int. & VB II PV
of Nominal Value of Bond
A B C
C
YTM =
Bunga I + ( )(A)%
B
YTM After Tax = (YTM
before tax)(1-t).
Biaya Penggunaan Modal dari
Saham Preferen.
Biaya modal saham preferen adalah
sebesar tingkat keuntungan yang diisyaratkan atau diharapkan oleh pemegang
saham preferen.
Dp
Biaya Saham Preferen (kp) = ----- x 100%
Pn
Biaya modal saham preferen sudah
diperhitungkan atas dasar se-sudah
pajak.
Biaya Modal dari Laba Ditahan
(RE).
Biaya modal dari laba ditahan
adalah sebesar tingkat pendapatan investasi (ror) dalam saham yang diharapkan
akan diterima. Ini berarti sama dengan biaya modal dari saham biasa.
Biaya modal dari laba ditahan
dapat dihitung dengan menggunakan 3 model pendekatan :
1.
Model Pendiskontoan Aliran Kas.
Model ini
dihitung dengan mengestimasikan biaya modal de-ngan mendiskontokan aliran kas,
yaitu dari dividen yang diha-rapkan akan diterima pemegang saham.
~ Dt dimana :
Po = G ----------- Po
= Harga pasar saham saat ini.
t=1 (1+ke)t Dt
= Dividend diterima untuk periode t
ke
= Expected return bagi investor.
Besarnya ke
ditentukan oleh besarnya dividend yang diharapkan akan diterima selama
periode t. Saham dimiliki untuk jangka waktu tidak terbatas, dan dividend tidak
mengalami pertumbuh-an, maka biaya modalnya menjadi :
D
ke = ----- x 100%
Po
Namun yang
lebih realistis sesuai dengan harapan investor dividend mengalami pertumbuhan,
sebesar g. Sehingga biaya modalnya menjadi :
~ Do(1+g)t
Po =
G ------------- dimana
Do merupakan dividend yg di-
t=1 (1+ke)t terima pada t = 0.
Diasumsikan
bahwa ke > g, maka persamaan tersebut dapat diubah menjadi :
D1
Po = --------- x 100% dimana; D1 = Do(1+g).
ke – g
maka, biaya
modal sendiri dapat ditulis :
D1
ke
= ----- + g
Po
2.
Model Penentuan Harga Aktiva (CAPM).
Biaya modal
dihitung dengan memperhatikan premium risiko pasar dan beta saham.
ke = Rf
+ $i(Rm – Rf)
dimana :
Rf = Tingkat keuntungan bebas risiko.
Rm
= Tingkat keuntungan pasar.
$
= Beta saham
perusahaan.
Persamaan tersebut
sebenarnya diperoleh dari persamaan Garis Pasar Sekuritas (GPS), sebagai berikut
:
Ri = Rf
+ $i (Rm
– Rf)
dimana :
Ri =
Tingkat keuntungan yang diharapkan pemilik saham biasa.
3. Model Bond
Yield Premium Risk.
Model ini biasanya
digunakan oleh para analis yang tidak mem-percayai CAPM. Model ini lebih
subyektif, hanya menambah-kan premi risiko mereka sendiri sebesar 3 sampai
dengan 5 poin persentase.
ke = Hasil Obligasi + Premi Risiko.
Semakin berisiko
obligasi, maka biaya modalnya akan menjadi lebih tinggi pula.
Biaya Modal dari Emisi aham Baru.
Biaya
modal dari emisi saham baru lebih tinggi dari biaya modal dari laba ditahan,
karena saham baru dibebani biaya emisi (flotati-on cost).
Ror yang diharapkan dari Saham Biasa
ke = --------------------------------------------
1 – Persentase Biaya Emisi.
Catatan : Persentase biaya
emisi dihitung dari harga jual sebelum
dikurangi biaya emisi.
D1
Atau
: ke
= ----------- x 100%
Pnet
dimana :
D1 = Divident yang diharapkan.
Pnet
= Harga pasar saham dikurangi biaya emisi saham.
Jika
diharapkan dividend akan mengalami pertumbuhan selamanya sebesar g, maka
besarnya biaya modal :
D1
ke
=
----- + g
Pnet
BIAYA MODAL SECARA KESELURUHAN.
Tingak
biaya modal yang harus dihitung perusahaan adalah tingkat biaya modal secara
keseluruhan. Perhitungannya menggunakan konsep Weighted Average Cost of Capital
( WACC).
Komponen
Biaya Masing-Masing Jumlah Persentase
Modal Komponen Modal
Bond
Payable 10% $ 100,000 20%
Preferred
Stock 15 100,000 20
Common
Stock 21 300,000 60
$ 500,000 100%
Tambahan Modal.
Tambahan
modal akan dapat mengakibatkan kenaikan marginal cost of capital (MCC),
sehingga WACC-nya naik, apabila tambah-an modal tersebut begitu besarnya
sehingga perusahaan harus melakukan emisi saham baru. Agar supaya tambahan
modal tidak menaikan WACC, maka tambahan modal harus memperhatikan besarnya
laba ditahan pada periode tersebut.
Besarnya
tambahan modal yang diperlukan supaya tidak mening-katkan WACC dapat dihitung
dengan rumus sbb :
Laba
Ditahan
Tambahan
Modal = ----------------------------
Persentase
Saham Biasa
Misalkan, diketahui :
Komponen Jumlah Modal Biaya
masing- Persentase
Modal komponen dari total
Obligasi Rp 200.000.000 4,8% 20%
Saham
Preferen 50.000.000 10 5
Saham
Biasa 750.000.000 12 75
Total Rp 1.000.000.000
100%
Dalam
operasinya perusahaan memperoleh laba ditahan sebesar Rp 150.000.000,00.
Besarnya
tambahan modal maksimum yang diperlukan untuk mempertahankan WACC-nya adalah :
Rp
150.000.000
Tambahan
Modal = Rp 200.000.000,00.
0,75
Jika
tambahan modal lebih besar dari Rp 200 juta, maka WACC-nya akan naik, karena
perusahaan harus menerbitkan saham baru. Dimana penerbitan saham baru ini akan
dibebani biaya emisi atau flotation cost, sehingga wacc-nya naik.
Biaya
Saham Lama
Biaya
Saham Baru = -----------------------
1 – Biaya Emisi
Marginal Cost of Capital (MCC).
Adalah
biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan tambahan ru-piah modal baru; biaya
rata-rata tertimbang dari rupiah terakhir modal baru yang diperoleh.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAYA
MODAL.
Tingkat Suku
Bunga.
Jika suku bunga dalam
perekonomian meningkat, maka biaya utang juga akan
meningkat karena perusahaan harus membayar pemegang obligasi dengan suku bunga
yang lebih tinggi untuk memperoleh modal utang.
Tarif Pajak.
Tarif Pajak digunakan
dalam perhitungan biaya utang yang digunakan dalam WACC, dan terdapat cara-cara
lainnya yang kurang nyata dimana kebijakan pajak mempengaruhi biaya modal.
2. Faktor yang Dapat Dikendalikan Peusahaan.
Perhitungan WACC
didasarkan pada tarif bunga setiap kompo-nen modal dengan komposisi struktur
modalnya. Sehingga jika struktur modalnya berubah, maka biaya modalnya akan
ber-ubah.
Kebijakan
Dividend.
Penurunan ratio
pembayaran dividend mungkin dapat menye-babkan biaya modal sendiri meningkat,
sehingga MACC-nya naik.
Kebijakan
Investasi.
Akibat dari kebijakan
investasi akan membawa dampak yang
berrisiko. Besar kecilnya risiko inilah yang akan mempengaruhi biaya
modal.