Analisa anggaran usaha Anda Cara Mudah Menyusun dan Mengevaluasi Anggaran |
Teori
tingkah laku konsumen, dibedakan menjadi dua macam pendekatan:
1. Pendekatan
Cardinal Utility
Dalam pendekatan nilai guna cardinal dianggap
manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara
kuantitatif.
2. Pendekatan
Ordinal Utility
Dalam pendekatan nilai guna ordinal dianggap manfaat
atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsi barang-barang tidak
dikuantifikasi.
Teori Nilai Guna
(Utility)
Dalam membahas nilai guna perlu
dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu: nilai guna total dan nilai guna
marjinal. Nilai guna total dapat diartikan sebagai jumlah seluruh kepuasan yang
diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang tertentu. Sedangkan nilai guna
marjinal berarti pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dari
pertambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu.
Grafik
Nilai Guna Total dan Marjinal
|
|
|
|
|||||
Syarat
Pemaksimuman Nilai Guna
Syarat
yang harus dipenuhi dalam pemaksimuman nilai guna adalah: setiap rupiah yang
dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis barang akan memberikan
nilai guna marjinal yang sama besarnya. Syarat pemaksimuman nilai guna biasanya
dinyatakan secara rumus aljabar, yaitu secara berikut:
MU barang A =
MU barang B = MU barang C
PA
PB PC
Dalam persamaan di atas
MU adalah nilai guna marjinal dan PA, PB dan PC
berturut-turut adalah harga barang A, barang B, dan barang C.
Surplus
Konsumen
Surplus konsumen pada hakikatnya berarti
perbedaan diantara kepuasan yang diperoleh seseorang didalam mengkonsumsi
sejumlah barang dengan pembayaran yang harus dibuat atau dilakukan untuk
memperoleh barang tersebut. Atau dengan kata lain, surplus konsumen adalah
kelebihan kenikmatan atau kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang
apabila dibandingkan dengan pembayaran yang perlu dilakukan untuk memperoleh
barang tersebut.
|
Grafik tersebut menggambarkan tentang
menentukan surplus konsumen secara grafik. Sumbu tegak menggambarkan tingkat
harga (P), sedangkan sumbu datar menggambarkan jumlah barang yang dikonsumsi
(Q). Nilai guna total yang diperoleh dari mengkonsumsi Q barang tertentu digambarkan
oleh AOQB. Untuk memperoleh barang tersebut si pembeli harus membayar OQBP.
Maka segitiga APB (diarsir) menggambarkan surplus konsumen yang dinikmati oleh
pembeli barang tersebut.
Analisis
Kurva Kepuasan Sama
Secara
historis, teori nilai guna (utility) merupakan teori yang terlebih dahulu
dikembangkan untuk menerangkan kelakuan individu dalam memilih barang-barang
yang akan dibeli dan dikonsumsinya. Dapat dilihat bahwa analisis tersebut telah
member gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip pemaksimuman kepuasan
yang dilakukan oleh orang-orang yang berfikir secara rasional dalam memilih
berbagai barang keperluannya. Akan tetapi, telah lama orang melihat suatu
kelemahan penting dari teori tersebut, yaitu: menyatakan kepuasan dalam
angka-angka adalah kurang tepat oleh karena kepuasan adalah sesuatu yang tidak
mudah untuk diukur. Untik menghindari kelemahan ini Sir John R. Hicks telah mengembangkan satu pendekatan baru untuk
mewujudkan prinsip pemaksimuman kepuasan oleh seorang konsumen yang mempunyai
pendapatan terbatas. Analisis ini dikenal sebagai analisis kurva kepuasan sama, yang meliputi penggambaran dua macam kurva,
yaitu kurva kepuasan sama (indifference
curve) dan garis anggaran
pengeluaran.
1.
Kurva Indiferensi (Indifference curve)
Kurva indiferensi adalah kurva yang
menghubungkan titik-titik kombinasi dari sejumlah barang tertentu yang
menghasilkan tingkat guna total yang sama.
|
|
|
|
Ciri-ciri
kurva indiferensi:
·
Cembung terhadap titik nol (0), turun
miring dari kiri atas ke kanan bawah.
Setiap konsumen ingin menambah
salah satu barang maka dia harus bersedia mengorbankan barang lain dan kepuasan
yang dicapai konsumen didalam mengkonsumsi barang atau jasa semakin lama
semakin berkurang.
·
Dua kurva indiferensi tidak mungkin
berpotongan antara satu dengan yang lain.
Setiap kurva indiferensi menggambarkan
tingkat kepuasan tertentu. Jika konsumen sekarang dapat mengkonsumsi gabungan
dari barang A dan barang B yang lebih besar dari sebelumnya, maka gabungan atau
kombinasi barang A dan barang B yang baru ini akan berada pada kurva
indiferensi yang lebih tinggi dari kurva indiferensi U1. Himpunan dari beberapa
kurva indiferensi yang mungkin bisa dicapai konsumen disebut Indifference
Curve Map atau Peta Kurva
Indiferensi.
Peta
Kurva Indiferensi
2. Kurva
Garis Anggaran Pengeluaran (Budget Line)
Dalam garis anggaran pengeluaran
menunjukkan berbagai gabungan barang-barang yang dapat dibeli oleh sejumlah
pendapatan tertentu.
Garis
Anggaran Pengeluaran
Pada
semua titik kombinasi A, B, C, D, dan E konsumen mampu berbelanja.
Daerah
segitiga POQ merupakan daerah kemampuan konsumen.
Persamaan
garis anggaran dapat dinyatakan sebagai:
|
Dimana:
M : total anggaran
Px : harga barang x per unit
Py : harga barang y per unit
X : jumlah barang x yang dikonsumsi
Y : jumlah barang y yang dikonsumsi
Reaksi Terhadap Perubahan Harga
Barang
Keseimbangan yang dicapai dapat berubah karena pendapatan nyata berubah.Jika pendapatan nyata meningkat, konsumen dapat menaikkan tingkat kepuasanya,begitu juga sebaliknya.Salah satu faktor yang dapat mengubah pendapatan nyata adalah perubahan harga barang.
Keseimbangan yang dicapai dapat berubah karena pendapatan nyata berubah.Jika pendapatan nyata meningkat, konsumen dapat menaikkan tingkat kepuasanya,begitu juga sebaliknya.Salah satu faktor yang dapat mengubah pendapatan nyata adalah perubahan harga barang.
Reaksi Terhadap Perubahan
Pendapatan Nominal
Salah satu faktor lain yang dapat mengubah keseimbangan konsumen adalah perubahan pendapatan nominal. Karena rasio harga tidak berubah maka kurva garis anggaran bergeser sejajar dengan kurva garis anggaran sebelumnya.
Salah satu faktor lain yang dapat mengubah keseimbangan konsumen adalah perubahan pendapatan nominal. Karena rasio harga tidak berubah maka kurva garis anggaran bergeser sejajar dengan kurva garis anggaran sebelumnya.
|
|
|
|
Keseimbangan
Konsumen(E)
Seorang
konsumen akan berada dalam kondisi keseimbangan (equilibrium) apabila dalam
batas-batas harga dan pendapatan tertentu, ia akan mencapai kepuasan yang
maksimum atas sejumlah barang yang dikonsumsinya yang dibeli dari sejumlah
pendapatan tertentu. Dengan kata lain, seorang konsumen berada dalam kondisi
keseimbangan apabila garis anggarannya yang tertentu telah menyinggung
(mencapai) kurva indiferensi tertinggi yang mungkin dapat dicapainya (MUx/MUy = Px/Py).
Keseimbangan
Konsumen
Price
Consumption Curve (PCC)
Adalah
suatu kurva yang menghubungkan titik-titik keseimbangan yang baru sebagai
akibat perubahan harga.
|
|||
Indikator adanya PCC:
v Dengan
adanya perubahan harga kondisi konsumen mungkin lebih baik atau lebih buruk
dari semula.
v Konsumen
selalu bertindak rasional yaitu memaksimalkan kepuasan.
v Setiap
terjadi perubahan harga akan merubah slope (kemiringan) dari garis anggaran.
v Jika
harga turun berarti REAL INCOME konsumen bertambah (naik), dan sebaliknya.
v Perubahan
harga menyebabkan berubahnya perbandingan harga relative.
Kurva
Engel adalah suatu kurva yang menghubungkan berbagai
jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat pendapatannya.
Pendapatan
(M) Pendapatan
(M)
|
|
Income
Consumption Curve
|
|
----------
Tags
:
Konsumen