Analisa anggaran usaha Anda Cara Mudah Menyusun dan Mengevaluasi Anggaran |
Accounting Media - Anggaran
Partisipatif adalah pendekatan penganggaran yang memungkinkan para manajer yang
akan bertanggungjawab atas kinerja anggaran, untuk berpartisipasi dalam
pengembangan anggaran.
Anggaran
Partisipatif terdiri dari dua pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan
dari Atas ke Bawah
Pendekatan ini menekankan
bahwa manajemen senior menepatkan anggaran bagi bawahannya. Pendekatan ini
sering gagal dilaksanakan karena kurangnya koordinasi dan kmomitmen antara
pembuat anggaran dengan pelaksana anggaran.
Kasus :
PT INDAH JAYA
menginginkan keuntungan di bulan yang akan datang sebesar Rp. 100.000.000 atas
penjualan barang produksinya. Tetapi seringkali bahawa keinginan itu tidak
terealisasi karena kurangnya komitmen dan koordinasi yang baik atara pembuat
anggaran dan pelaksana.
2. Pendekatan
dari Bawah ke Atas
Pendekatan ini
melibatkan manajer tingkat bawah untuk ikut berpartisipasi dalam mentukan
anggaran. Partisipasi itu akan membuahkan hasil pemikiran dan kesepakatan
anatar menajer dalam perusahaan tersebut, namun jika tidak ada pengendalian
yang memadai terhadap pelaksanaannya akan menimbulkan ketidaksesuaian anatar
anggaran dengan realisasi.
Kasus :
Kasus :
PT DAHSYAT mentargetkan
keutungan meningkat 10% dari keuntungan sebelumnya yang dihitung tiga bulan
sekali. Perusahaan itu mengikutsertakan semua manajer yang ada untuk ikut serta
ambil bagian dalam penyusunan anggaran sehingga anggaran dapat disusunn dapat
lebih realistis karena manajer tiap tiap lini lebih mengetahui kondisi
dilapangan.
Proses
penyusunan anggaran yang efektif yaitu gabungan dari dua pendekatan diatas.
Dimana pembuat anggaran menyiapakan draf anggaran untuk bidang tanggungjawab
mereka, yang merupakan pendekatan dari bawah ke atas. Teteapi melakukan hal
tersebut harus sesuai berdasarkan prosedur yang ditetapkan ditingkat yang lebih
tinggi, yang merupakan pendekatan dari atas ke bawah.
Hal-hal
yang mempengaruhi dampak positif dari partisipasi anggaran terhadap pembuatan
anggaran adalah:
1. Kemungkinan
adanya penerimaan yang lebih besar atas ciri-ciri anggaran
Hal ini memungkinkan adanya komitmen yang lebih beasar terhadap pnyeusunan dan pelaksanaan anggaran.
Hal ini memungkinkan adanya komitmen yang lebih beasar terhadap pnyeusunan dan pelaksanaan anggaran.
2. Anggran
ini lebih efektif dari anggaran lain
Besarnya anggaran yang
telah disetujui merupakan hasil dari keahlian dan pngetahuan pribadi dari
pembuat anggaran yang mempunyai pemahaman yang lebih jelas mengenai pekerjaan
mereka melalui interaksi dengan atasan selama fase pertinjauan dan persetujuan.
Tiga Potensi Masalah
Anggaran Partisipatif :
a. Menetapkan
standar yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
Penetapan anggaran
sangat mempengaruhi kinerja manajer atau pelaksana anggaran. Jika anggaran yang
ditetapkan terlalu rendah makan ada kemungkinan seorang manajer dapat
kehilangan minat dan kinerja bisa benar benar turun dikarenakan pemikina
mereka yang menyepelekan bahwa target yang harus dicapai itu mudah untuk
dicapainya. Begitu juga jika anggaran ditetapkan tinggi, hal ini akan akan
membuat frustasi manajer untuk mencapai standar yang ditetapkan, dan rasa
frustasi itu dapat mengarah pada kinerja manajer menjadi semakin memburuk. Oleh
karena itu dalam menyusuan anggaran harus benar-benar dipikirkan dan
dirumuskan dengan baik dan realistis.
b. Membuat
kelonggaran dalam anggaran
Masalah yang berpotensi
muncul selanjutanya adalah kelonggaran anggaran atau menutup anggaran muncul
ketika seorang manajer dengan sengaja memperkirakan pndapatan rendah dan
menaikan biaya. Manjer puncak diharapkan lebih berhari-hati dalam meninjau
anggaran yang diajukan oleh para manjer tingkat bawah dan menyediakan input
jika dibutuhkan guna menurunkan kemungkinan-kemungkinan adanya kelonggaran
dalam anggaran.
c. Partisipatif
semu
Masalah ini muncul
ketika manajer puncak menetapkan pengendalian total atau proses penganggaran,
sehingga hanya mencari partisipasi palsu dari para manajer tingkat bawah.
Manajer puncak hanya mendapatkan persetujuan formal anggaran dari para manajer
tingkat bawah, bukan untuk mencari input sebenarnya. Akibatnya tidak satupun
manfaat keperilakuan dari partisipasi yang akan didapat.
Tags
:
Anggaran