Analisa anggaran usaha Anda Cara Mudah Menyusun dan Mengevaluasi Anggaran |
1. Indeks
harga saham gabungan ( IHSG)
Menggunakan
seluruh saham tercatat sebagai komponen menghitung besarnya indeks.
Intensitas
transaksi sekuritas di pasar modal bebeda-beda
menyebabkan perkembangan dan tingkat likuiditas IHSG menjadi kurang
mencerminkan kondisi real yang terjadi di bursa efek. Di Indonesia persoalan
tersebut dipecahkan dengan menggunakan indeks LQ45.Indeks LQ45 terdiri dari 45
saham di BEI dengan likuiditas yng tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar dan
lolos seleksi menurut beberapa kriteria pemilihan.
Indeks
harga saham lainnya, antara lain :
3. Indeks
Kompas 100
Pada
prinsipnya sama dengan LQ45. Dalam hal ini yang dipakai sebagai dasar
perhitungan indeks adalah 100 saham teraktif. Secara lebih spesifik, proses
pemilihan 100 saham mempertimbangkan frekuensi, nilai transaksi, dan
kapitalisasai pasar serta kinerja fundamental dari saham-saham tersebut.
4. Indeks
sektoral
Indeks
Sektoral merupakan sub indeks dari IHSG. Indeks sektoral mengguanakan semua
saham yang termasuk dalam masing-masing sektor. Semua saham yang tercatat di
BEI diklasifikasikan ke dalam 9 sektor menurut klasifikasi industri yang telah
ditetapkan BEI yang diberi nama JASICA ( Jakarta Stock exchange industrial
Classification)
Perhitungan indeks harga saham
gabungan di BEI.
Indeks – indeks
di BEI dikeluarkan pertama kali pada tanggal mulai yang disebut hari dasar
dengan nilai dasar 100. Untuk menghilangkan faktor-faktor di luar perubahan harga
saham, jumlah lembar saham dan nilai dasra selalu disesuaikan bila terjadi
aksi-aksi perusahaan. Sealain itu jumlah lembar saham sebagai pembobot dalam
perhitungan indeks adalah tidak sama persis dengan jumlah saham yang tercatat
di BEI. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan dominasi pergerakan beberapa
saham karena jumlah sahamnya yang relatif besar.Dengan demikian, indeks
diharapkan dapat benar-benar mencerminkan pergerakan saham.
Tags
:
Indeks Harga Saham