Analisa anggaran usaha Anda Cara Mudah Menyusun dan Mengevaluasi Anggaran |
Accounting Media – Lembaga Swadaya
Masyarakat atau Organisasi Non-Pemerintah (non-government
organization – NGO) merupakan organisasi yang dikelola oleh swasta atau di
luar pemerintahan. LSM dapat diartikan sebagai organisasi swasta (nirlaba) yang
kegiatannya adalah untuk membebaskan penderitaan, memajukan kepentingan kaum
miskin, melindungi lingkungan, menyediakan pelayanan dasar bagi masyarakat,
atau menangani pengembangan masyarakat. Dengan kata lain, organisasi yang
berbasis nilai, secara keseluruhan maupun sebagian, pada lembaga donor dan
pelayanan sukarela (Bastian, 2007).
Perlakuan akuntansi dan pelaporan
keuangan LSM mengacu pada PSAK Nomor 45 tentang Standar Akuntansi untuk Entitas
Nirlaba seperti halnya pada Akuntansi Partai Politik. LSM menyelenggarakan
pembukuan terpadu berdasarkan peraturan tata buku yang berlaku. Pembukuan keuangan
LSM diperiksa oleh peninjau organisasi dan pemberi dana. Sementara itu,
kewenangan penerimaan, penyimpanan, dan penggunaan dana serta pembukuan
keuangan LSM diselenggarakan oleh pelaku oganisasi LSM ditentukan oleh badan
penyandang dana berdasarkan status LSM yang dimaksud. Rencana anggaran LSM, setelah
disepakati oleh personel LSM, siusulkan kepada lembaga donor untuk disetujui
menjadi sebuah program atau proyek LSM.
Pada umumnya, siklus akuntansi
organisasi nirlaba termasuk LSM, dikelompokkan dalam tiga tahap yaitu:
1. Tahap pencatatan, terdiri dari kegiatan
pengidentifikasian dan pengukuran dalam bentuk transaksi dan buku pencatatan,
kegiatan pencatatan bukti transaksi ke dalam buku jurnal, dan memindahbukukan
(posting) dari jurnal berdasarkan kelompok ke dalam buku besar.
2. Tahap pengikhtisaran, terdiri dari
penyusunan neraca saldo berdasarkan akun-akun buku besar, pembuatan ayat jurnal
penyesuaian, penyusunan kertas kerja, pembuatan ayat jurnal penutup, membuat
neraca saldo setelah penutupan, membuat ayat jurnal pembalik.
3. Tahap pelaporan, yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Arus Kas,
Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan (Laporan Aktivitas).
Sedangkan Tujuan dari pelaporan keuangan
LSM adalah menyediakan informasi yang berguna untuk pengambil keputusan,
disamping untuk menunjukkan akuntabilitas organisasi terhadap sumber daya
terpercaya dengan:
a. Menyediakan
informasi mengenai sumber-sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya kauangan.
b. Menyediakan
informasi mengenai bagaimana organisasi LSM mendanai aktivitasnya dan memenuhi
persyaratan kasnya.
c. Menyediakan
informasi yang berguna dalam mengevaluasi kemampuan organisasi LSM untuk
mendanai aktivitasnya dan untuk memenuhi kewajiban serta komitmennya.
d. Menyediakan
informasi mengenai kondisi keuangan suatu organisasi LSM dan perubahan di
dalamnya.
e. Menyediakan
informasi yang menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi kinerja organisasi
LSM dari segi biaya jasa, efisiensi, dan pencapaian tujuan.
Kurangnya perhatian LSM terhadap
akuntabilitas dan minimnya akses informasi tentang LSM merupakan salah satu
penyebab kecilnya peluang LSM untuk mendapatkan dukungan dana lokal, antara
lain filantropy dan dana corporate social responsibility (CSR). Dengan
demikian, ketidakpedulian LSM terhadap masalah akuntabilitasnya, bukan hanya
mengancam eksistensi LSM, tetapi juga membahayakan upaya mendorong peranan
masyarakat sipil dalam pengembangan demokrasi dan perilaku demokratis di semua
arena politik, nasional, lokal, regional, dan global. Jadi, akuntabilitas bagi
organisasi LSM tidak lagi hanya menjadi sekedar isu, melainkan sudah menjadi
tuntutan publik. Salah satu bentuk implementasi akuntabilitas adalah dengan
menyusun laporan keuangan LSM.
Tags
:
Akuntansi Sektor Publik