Pengertian dan Jenis-Jenis Kode Akun dalam Akuntansi

Aplikasi Penyusunan Anggaran

Analisa anggaran usaha Anda

Cara Mudah Menyusun dan Mengevaluasi Anggaran


Kode akun atau dalam bahasa Inggris disebut Chart of Accounts adalah bagian dari akuntansi yang tidak dapat dipisahkan dalam pencatatan dan pembuatan laporan keuangan. Kode akun digunakan untuk mengklasifikasikan atau menggolongkan transaksi yang terjadi ke dalam satu grup besar untuk mempermudah pembacaan dan analisa laporan.

Apa Fungsi Kode Akun?


Kalau tidak digolongkan terlebih dahulu, satu laporan mungkin akan terdiri dari ratusan baris yang membuat sulit dalam analisa lanjutan dan laporan keuangan akan menjadi beberapa lembar. Contoh, pembayaran tagihan air, telepon, listrik bisa disatukan dalam satu golongan dalam pelaporannya. Demikian juga dalam penjualan, produk berjenis elektronik bisa digolongkan ke dalam satu akun.

Jadi, fungsi kode akun adalah untuk mempermudah pencatatan dan pembuatan laporan keuangan.

Bagaimana Cara Penomorannya?

Tidak ada standar baku dalam penomorannya. Itu sebabnya kode akun untuk jenis item yang sama bisa berbeda penomorannya antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Kembali ke tujuan dibuatnya kode akun untuk mempermudah pencatatan dan pembuatan laporan keuangan, dalam prakteknya terdapat beberapa jenis penomoran kode akun yang dapat dijadikan referensi dalam pembuatan kode akun perusahaan.


Jenis Kode Akun

  1. Sistem Numerik
  2. Sistem Desimal
  3. Sistem Mnemonic
  4. Sistem Kombinasi

 

Kode Akun | Sistem Numerik

Kode akun dengan sistem numerik adalah kode akun yang menggunakan angka sebagai kodenya. Kode akun tersebut bisa terdiri dari 3, 4, 5 bahkan 6 digit angka, tergantung seberapa detil transaksi keuangan yang akan digolongkan.

Contoh penggolongan kode akun dengan sistem ini :

001/0001/00001 - Aktiva Tetap
101/1001/10001 - Aktiva Lancar
201/2001/20001 - Utang
301/3001/30001 - Modal Pemilik
401/4001/40001 - Pendapatan
501/5001/50001 - Harga Pokok Penjualan
601/6001/60001 - Pengeluaran

Kode Akun | Sistem Desimal

Hampir serupa dengan sistem numerik, sistem desimal menerapkan adanya pembatas antar angka, seperti titik. Tujuannya untuk mempermudah dalam pembacaan dan pemilihan kode akun secara cepat

Contoh penomorannya :

1.1/1.1.1 - Aktiva Tetap
2.1/2.1.1 - Aktiva Lancar
3.1/3.1.1 - Utang
4.1/4.1.1 - Modal Pemilik
5.1/5.1.1 - Pendapatan
6.1/6.1.1 - Harga Pokok Penjualan
7.1/7.1.1 - Pengeluaran

Kode Akun | Sistem Mnemonic

Sistem ini menerapkan penggolongan transaksi berdasarkan abjad atau penggalan kata yang mudah dipahami. Tujuannya juga untuk mempermudah dalam pembacaan dan pemilihan kode akun

Berikut adalah contoh penomorannya :

AKT-T - Aktiva Tetap
AKT-L - Aktiva Lancar
UTANG - Utang
MODAL - Modal Pemilik
PEND - Pendapatan
HPP - Harga Pokok Penjualan
PENG - Pengeluaran

Kode Akun | Sistem Kombinasi

Sistem kombinasi termasuk sistem yang relatif sering digunakan. Menggunakan kombinasi antara abjad dan angka, sistem ini juga memberikan kemudahan dalam menggolongkan transaksi.

AKTT-001 - Aktiva Tetap
AKTL-001 - Aktiva Lancar
UTA-001 - Utang
MOD-001 - Modal Pemilik
PEND-001 - Pendapatan
HPP-001 - Harga Pokok Penjualan
PENG-001 - Pengeluaran

Bagaimana Cara Memilih Kode Akun yang Tepat?
Sesuaikan dengan jenis dan skala bisnis anda. Untuk UMKM tidak perlu terlalu rumit. Banyaknya kode akun akan dibutuhkan oleh perusahan dengan skala besar dan perlu menganalisa hingga detil.

Anda bisa mengikuti beberapa referensi untuk menentukan kode akun, misalnya, jika digunakan kode numerik 3 digit, seperti :

Kode akun : 123

maka :

1 : Kode golongan besar, seperti Harta atau Aktiva
2 : Kode sub golongan, seperti Aktiva Lancar atau Aktiva Tetap
3 : Kode bagian dari sub golongan, seperti Kas atau Bank

Silakan dikembangkan untuk 4 atau 5 digit kalau 3 digit dirasa kurang. Yang penting, penentuan kode akun harus sistematis dan mudah dikembangkan apabila ada penambahan kategori di kemudian hari.


Related : Pengertian dan Jenis-Jenis Kode Akun dalam Akuntansi