Analisa anggaran usaha Anda Cara Mudah Menyusun dan Mengevaluasi Anggaran |
Buat mereka yang belajar akuntansi, mungkin sudah tidak asing dengan yang namanya siklus akuntansi. Juga buat mereka yang bekerja di bagian akuntansi, siklus akuntansi sudah menjadi pekerjaan harian.
Akuntansi atau sistem pembukuan ditemukan ribuan tahun lalu, konon kabarnya di Mesopotamia, dimana proses pencatatan masih menggunakan kertas dan tinta. Dan seperti penemuan-penemuan lainnya, sistem pembukuan pertama kali hanya berupa pencatatan transaksi untuk mengetahui untung atau rugi dari bisnis yang dijalankan. Memang nenek moyang kita sudah pintar dari ribuan tahun yang lalu :-).
Cara pencatatan transaksi yang dilakukan nenek moyang kita bukannya tanpa masalah. Sering terjadi kesalahan perhitungan karena ada transaksi yang dihitung beberapa kali saat pembuatan laporan yang mengakibatkan para pemikir Eropa di jaman pertengahan mencoba mencari solusi paling efisien. Dan lahirnya metode Double Entry Bookkeeping atau cara pencatatan dengan Sistem Berpasangan, yang bertahan hingga sekarang.
Mengenai siklus akuntansi itu sendiri, bicara siklus berarti bicara mengenai satu putaran atau periode. Periode bisa bulan, tahun atau beberapa tahun. Ada yang membagi siklus ini menjadi 8, 9, 10 atau 11 bagian yang semuanya adalah benar. Pada intinya, seluruh bagian itu merupakan sub bagian dari 3 bagian besar yaitu :
Lebih detil mengenai pembagiannya dapat dibaca di artikel siklus akuntansi.
Walaupun komputer sudah memberikan kemudahan dalam hal akuntansi, pelajaran-pelajaran akuntansi yang diajarkan di sekolah masih tetap mengajarkan siklus akuntansi yang mengacu kepada siklus akuntansi jaman dulu atau jaman buku tulis. Tujuannya adalah agar siswa akuntansi mempunyai pemahaman dasar akuntansi yang kuat dan paham teori yang menjadi dasar dikembangkannya berbagai macam program komputer akuntansi.
Secara umum, siklus akuntansi tetap sama, yang membedakan adalah proses pengerjaan di bagian-bagian siklus akuntansi yang sudah banyak diotomatisasi. Gambaran mengenai perbedaannya dapat dilihat pada gambar di bawah.
Dari gambar di atas terlihat bahwa proses pengerjaan siklus akuntansi di masa sekarang banyak berada di proses identifikasi transaksi atau pencatatan jurnal saja. Selebihnya dikerjakan oleh komputer. Satu lagi, di masa sekarang, Buku Besar sudah bukan suatu keharusan untuk membuat laporan karena proses ikhtisar sudah dilakukan secara otomatis berdasarkan isian di jurnal. Walaupun demikian Buku Besar masih penting untuk bisa melihat ikhtisar dari masing-masing klasifikasi transaksi.
Perlu diperhatikan juga bahwa jenis usaha juga berpengaruh terhadap cara pencatatan transaksi untuk menghasilkan laporan yang diinginkan. Dan saat ini, jenis usaha menurut cara pencatatan akuntansi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu perusahaan jasa, dagang dan manufaktur dimana perusahaan manufaktur merupakan jenis usaha dengan tingkat kompleksitas pencatatan yang cukup rumit.
Pengertian Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi didefinisikan sebagai proses penyusunan laporan keuangan yang terstruktur dan sistematis dengan melalui tahapan-tahapan yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara akuntansi. Dan juga, untuk memberikan kemudahan bagi pihak yang berkepentingan untuk melakukan audit dan analisa terhadap proses yang dijalankan.Sejarah Siklus Akuntansi
Bicara mengenai sejarah siklus akuntansi tidak dapat dilepaskan dari sejarah akuntansi itu sendiri. Karena secara umum, pengertian akuntansi adalah aktivitas untuk mengenali, mencatat, mengkategorikan, dan menganalisa data transaksi keuangan untuk kemudian disajikan dalam bentuk laporan keuangan yang mudah dipahami dan dipelajari.Akuntansi atau sistem pembukuan ditemukan ribuan tahun lalu, konon kabarnya di Mesopotamia, dimana proses pencatatan masih menggunakan kertas dan tinta. Dan seperti penemuan-penemuan lainnya, sistem pembukuan pertama kali hanya berupa pencatatan transaksi untuk mengetahui untung atau rugi dari bisnis yang dijalankan. Memang nenek moyang kita sudah pintar dari ribuan tahun yang lalu :-).
Cara pencatatan transaksi yang dilakukan nenek moyang kita bukannya tanpa masalah. Sering terjadi kesalahan perhitungan karena ada transaksi yang dihitung beberapa kali saat pembuatan laporan yang mengakibatkan para pemikir Eropa di jaman pertengahan mencoba mencari solusi paling efisien. Dan lahirnya metode Double Entry Bookkeeping atau cara pencatatan dengan Sistem Berpasangan, yang bertahan hingga sekarang.
Mengenai siklus akuntansi itu sendiri, bicara siklus berarti bicara mengenai satu putaran atau periode. Periode bisa bulan, tahun atau beberapa tahun. Ada yang membagi siklus ini menjadi 8, 9, 10 atau 11 bagian yang semuanya adalah benar. Pada intinya, seluruh bagian itu merupakan sub bagian dari 3 bagian besar yaitu :
- Pencatatan
- Pengikhtisaran
- Pelaporan
Lebih detil mengenai pembagiannya dapat dibaca di artikel siklus akuntansi.
Perkembangan
Dalam perkembangannya, proses pencatatan hingga pelaporan keuangan menjadi sangat mudah dengan ditemukannya komputer. Ditemukan di pertengahan abad 20, komputer menjadi populer di tahun 1980an. Setelah di tahap awal penemuan komputer mempermudah para akuntan dalam perhitungan transaksi keuangan, di akhir abad 20 sudah tersedia banyak program yang membantu akuntan untuk hanya mencatatkan transaksi keuangan dan program komputer akan menghitung dan langsung mengolahnya menjadi laporan keuangan.Perbedaan antara jaman dulu dan sekarang
Secara umum, siklus akuntansi tetap sama, yang membedakan adalah proses pengerjaan di bagian-bagian siklus akuntansi yang sudah banyak diotomatisasi. Gambaran mengenai perbedaannya dapat dilihat pada gambar di bawah.
Dari gambar di atas terlihat bahwa proses pengerjaan siklus akuntansi di masa sekarang banyak berada di proses identifikasi transaksi atau pencatatan jurnal saja. Selebihnya dikerjakan oleh komputer. Satu lagi, di masa sekarang, Buku Besar sudah bukan suatu keharusan untuk membuat laporan karena proses ikhtisar sudah dilakukan secara otomatis berdasarkan isian di jurnal. Walaupun demikian Buku Besar masih penting untuk bisa melihat ikhtisar dari masing-masing klasifikasi transaksi.
Perlu diperhatikan juga bahwa jenis usaha juga berpengaruh terhadap cara pencatatan transaksi untuk menghasilkan laporan yang diinginkan. Dan saat ini, jenis usaha menurut cara pencatatan akuntansi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu perusahaan jasa, dagang dan manufaktur dimana perusahaan manufaktur merupakan jenis usaha dengan tingkat kompleksitas pencatatan yang cukup rumit.
Tags
: